NAMA : LA
INYO
NPM : 17
630 007
NILAI
SENTRAL
A. Pengertan
nilai sentral
Nilai sentral atau nilai rata-rata juga
disebut nilai tengah dari sekumpulan data statistik adalah suatu nilai dalam
kumpulan atau rangkaian data yang dapat mewakili kumpulan atau rangkaian data
tersebut. Suatu rangkaian data biasanya memiliki
tendensi(kecenderungan) untuk memusat pada nilai sentral ini. Dari
sekumpulan data (distribusi), ada beberapa harga/nilai yang dapat kita
anggap sebagai wakil dari kelompok data. Nilai-nilai yang biasa digunakan
untuk mewakili data tersebut adalah mean dan modus disebut sebagai
nilai tengah (central tendency).
Suatu
nilai dapat disebut sebagai nilai sentral apabila memiliki persyaratan sebagai
berikut:
1. Nilai
sentral harus dapat mewakili rangkaian data.
2. Perhitungannya
harus didasarkan pada seluruh data.
3. Perhitungannya
harus obyektif.
4. Perhitungannya
mudah.
5. Dalam
satu rangkaian data hanya ada satu nilai sentral.
B. Jenis
atau macam nilai sentral
1. Rata
-rata hitung ( mean )
Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah
data. Nilai mean dapat ditentukan dengan membagi jumlah data dengan banyaknya
data. Mean (rata-rata) merupakan suatu ukuran pemusatan data. Mean suatu data
juga merupakan statistik karena mampu menggambarkan bahwa data tersebut berada
pada kisaran mean data tersebut.
a)
Rumus Mean Hitung
dari Data Tunggal
b)
Rumus Mean Hitung
Untuk Data yang Disajikan Dalam Distribusi Frekuensi
2. Median
Median menentukan letak tengah data setelah
data disusun menurut urutan nilainya. Bisa juga nilai tengah dari
data-data yang terurut. Simbol untuk median adalah Me. Dengan median
Me, maka 50% dari banyak data nilainya paling tinggi sama dengan Me, dan 50% dari
banyak data nilainya paling rendah sama dengan Me. Dalam mencari median,
dibedakan untuk banyak data ganjil dan banyak data genap.
Untuk banyak data ganjil, setelah data disusun menurut nilainya, maka
median Me adalah data yang terletak tepat di tengah. Median bisa dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut:Variansi merupakan salah satu ukuran sebaran
yang paling sering digunakan dalam berbagai analisis statistika. Standar
deviasi merupakan akar kuadrat positif dari variansi. Secara umum, variansi
dirumuskan sabagai berikut:
Contoh:
Dari
lima kali kuiz statistika, seorang mahasiswa memperoleh nilai 82, 93, 86, 92,
dan 79.
Tentukan
median populasi ini!
Jawab:
Setelah data disusun dari yang
terkecil sampai terbesar, diperoleh 79 82 86 92 93, Oleh karena itu
medianya adalah 86. Selain itu juga dapat dicari median dari data yang telah
tersusun dalam bentuk distribusi frekuensi. Rumus yang digunakan ada dua, yaitu:
M = Bak + c
Dimana
:
Bak
= batas kelas atas median
C = lebar kelas
s’ =
selisih antara nomor frekuensi median dengan frekuensi kumulatif sampai kelas
median
fM
= frekuensi kelas median
Sebelum menggunakan kedua rumus di atas,
terlebih dahulu harus ditentukan kelas yang menjadi kelas median. Kelas median adalah kelas yang memuat nomor
frekuensi median, dan nomor frekuensi median ini ditentukan dengan membagi
keseluruhan data dengan dua.
3. Modus
Modus adalah nilai yang sering muncul. Jika
kita tertarik pada data frekuensi, jumlah dari suatu nilai dari kumpulan data,
maka kita menggunakan modus. Modus sangat baik bila digunakan untuk data yang
memiliki sekala kategorik yaitu nominal atau ordinal. Sedangkan data ordinal
adalah data kategorik yang bisa diurutkan, misalnya kita menanyakan kepada 100
orang tentang kebiasaan untuk mencuci kaki sebelum tidur, dengan pilihan
jawaban: selalu (5), sering (4), kadang-kadang(3), jarang (2), tidak pernah
(1). Apabila kita ingin melihat ukuran pemusatannya lebih baik
menggunakan modus yaitu yaitu jawaban yang paling banyak dipilih, misalnya
sering (2). Berarti sebagian besar orang dari 100 orang yang ditanyakan
menjawab sering mencuci kaki sebelum tidur.
Inilah cara menghitung modus:
1.
Data yang belumdi
kelompokkan Modus dari data yang belum dikelompokkan adalah ukuran yang
memiliki frekuensi tertinggi. Modus dilambangkan mo.
2.
Data yang telah
dikelompokkan Rumus Modus dari data yang telah dikelompokkan dihitung dengan
rumus:
Dengan :
Mo
= Modus
L =
Tepi bawah kelas yang memiliki frekuensi tertinggi (kelas modus)
i
= Interval kelas
b1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi
kelas interval terdekat sebelumnya
b2
= frekuensi kelas modus dikurangi
frekuensi kelas interval terdekat sesudahnya
Contoh:
Sumbangan
dari warga Bone pada hari Sumpah Pemuda tercatat sebagai
berikut: Rp 9.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 9.000, Rp 9.000, Rp 7.000, Rp 8.000,
Rp 6.000, Rp 10.000, Rp 11.000. Maka modusnya, yaitu nilai yang terjadi dengan
frekuensi paling tinggi, adalah Rp 9.000.
C. Hubungan
antara Mean, Median, dan Modus
Median memiliki kelebihan dibandingkan Mean
jika data yang dianalisa terdapat skor atau nilai yang ekstrem, atau terdapat
perbedaan yang sangat jauh antara data yang tertinggi dengan data yang
terendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar