NAMA : LA INYO
NPM : 17 630 007
UJI CHI KUADRAT (χ2)
PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF
(STATISTIK NON PARAMETIK)
CHI KUADRAT (χ2)
1.
Pengertian Chi Kuadrat
Chi Kuadrat (χ2)
satu sampel adalah teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis bila
dalam populasi terdiri atas dua atau lebih klas dimana data berbentuk nominal
dan sampelnya besar.
Rumus dari Chi Kuadrat
ialah sebagai berikut.
|
Dimana
χ2
= Chi Kuadrat
fo =
Frekuensi yang di observasi
fh =
Frekuensi yang diharapkan
2.
Ketentuan Pemakaian Chi-Kuadrat (χ2)
Agar
pengujian hipotesis dengan Chi Kuadrat dapat digunakan dengan baik, maka
hendaknya memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Jumlah sampel harus cukup
besar untuk meyakinkan kita bahwa terdapat kesamaan antara distribusi teoritis
dengan distribusi sampling Chi Kuadrat.
b. Pengamatan harus bersifat
independen (unpaired). Ini berarti bahwa jawaban satu subjek tidak berpengaruh
terhadap jawaban subjek lain atau satu subjek hanya satu kali digunakan dalam
analisis.
c. Pengujian Chi Kuadrat hanya
dapat digunakan pada data deskrit (data frekuensi atau data kategori) atau data
kontinu yang telah dikelompokan menjadi kategori.
d. Jumlah frekuensi yang
diharapkan harus sama dengan jumlah frekuensi yang diamati.
e. Pada derajat kebebasan sama
dengan 1, tidak boleh ada nilai ekspektasi yang sangat kecil. Secara umum, bila
nilai yang diharapkan terletak dalam satu sel terlalu kecil (< 5) sebaiknya
Chi Kuadrat tidak digunakan karena dapat menimbulkan taksiran yang berlebih (over
estimate) sehingga banyak hipotesis yang ditolak kecuali dengan koreksi dari
Yates. Bila tidak cukup besar, maka adanya satu nilai ekspektasi yang lebih
kecil dari 5 tidak akan banyak mempengaruhi hasil yang diinginkan. Pada
pengujian Chi Kuadrat dengan banyak ketegori, bila terdapat lebih dari satu
nilai ekspektasi kurang dari 5 maka, nilai-nilai ekspektasi tersebut dapat
digabungkan dengan konsekuensi jumlah kategori akan berkurang dan informasi
yang diperoleh juga berkurang.
3.
Contoh Soal
Berikut ini
dikemukakan Chi Kuadrat untuk menguji hipotesis deskriptif (satu
sampel) yang terdiri atas dua kategori dan empat kategori atau kelas.
·
Contoh 1, untuk dua kategori:
Telah dilakukan pengumpulan
data untuk mengetahui bagaimana kemungkinan rakyat di Kecamatan Pasarwajo dalam
memilih dua calon kepala desa. Calon yang satu adalah wanita dan calon yang
kedua adalah pria. Sampel sebagai sumber data diambil secara random sebanyak
300 orang. Dari sampel tersebut ternyata 200 orang memilih pria dan 100 orang
memilih wanita.
Hipotesis yang diajukan adalah:
Ho: peluang calon pria dan wanita adalah sama
untuk dapat dipilih menjadi kepala desa.
Ha: peluang calon pria dan wanita adalah
tidak sama untuk dapat di pilih menjadi kepala desa.
Untuk dapat membuktikan
hipotesis dengan rumus tersebut diatas, maka data yang terkumpul perlu disusun
ke dalam tabel seperti tabel berikut.
KECENDRUNGAN RAKYAT DI KECAMATAN
PASARWAJO DALAM MEMILIH
KEPALA DESA
Alternatif
Calon Kepala Desa
|
Frekuensi
yang diperoleh
|
Frekuensi
yang diharapkan
|
Calon
Pria
Calon
Wanita
|
200
100
|
150
150
|
Jumlah
|
300
|
300
|
Catatan: Jumlah frekuensi yang diharapkan adalah
sama yaitu 50% : 50% dari seluruh sampel.
Untuk dapat menghitung
besarnya Chi Kuadrat (χ2) dengan menggunakan rumus tersebut diatas
maka diperlukan tabel penolong seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.
TABEL PENOLONG UNTUK
MENGHITUNG CHI KUADRAT
DARI 300 ORANG SAMPEL
Alternatif
Pilihan
|
fo
|
fh
|
fo -
fh
|
(fo –
fh)2
|
(fo – fh)2/
fh
|
Pria
Wanita
|
200
100
|
150
150
|
50
-50
|
2500
2500
|
16,67
16,67
|
Jumlah
|
300
|
300
|
0
|
5000
|
33,33
|
Catatan: Disini frekuensi yang diharapkan (fh)
untuk kelompok yang memilih pria dan wanita = 50%. Jadi, 50% x 300 = 150
Harga Chi Kuadrat dari perhitungan
dengan rumus diatas ditunjukkan pada tabel di atas yakni jalur paling kanan
yang besarnya 33,33.
Untuk dapat membuat
keputusan tentang hipotesis yang diajukan diterima atau di tolak, maka harga
chi kuadrat tersebut perlu dibandingkan dengan Chi Kuadrat tabel dengan dk dan
taraf kesalahan tertentu. Dalam hal ini berlaku ketentuan bila Chi
Kuadrat hitung lebih kecil dari tabel, maka Ho diterima, dan apabila
lebih besar atau sama dengan (≥) harga tabel maka Ho ditolak.
Derajat kebebasan untuk Chi
Kuadrat tidak tergantung pada jumlah individu dalam sampel. Derajat kebebasan
akan tergantung pada kebebasan dalam mengisi kolom-kolom pada frekuensi
yang yang diharapkan (fh) setelah disusun kedalam tabel berikut
ini.
Kategori
I
|
A
|
M
|
II
|
B
|
N
|
(a
+ b)
|
(m
+ n)
|
Dalam hal ini frekuensi
yang diobservasi (fo) harus sama dengan frekuensi yang diharapkan (fh).
Jadi (a + b) = (m + n) dengan demikian kita mempunyai kebebasan untuk
menetapkan frekuensi yang diharapkan (fh) = (m + n). Jadi kebebasan
yang dimiliki tinggal satu yaitu kebebasan dalam menetapkan m atau n. Jadi
untuk model ini derajat kebebasannya (dk) = 1.
Berdasarkan dk = 1 dan
taraf kesalahan yang kita tetapkan 5% maka harga Chi Kuadrat tabel = 3,841.
Ternyata harga Chi Kuadrat hitung lebih besar dari tabel (33,33 > 3,841).
Sesuai ketentuan kalau harga Chi Kuadrat hitung lebih besar dari tabel, maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Jadi, kesimpulannya, hipotesis nol yang
diajukan bahwa peluang pria dan wanita sama untuk dipilih menjadi kepala desa
di kabupaten itu ditolak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di
kabupaten itu cenderung memilih pria menjadi Kepala Desa.
·
Contoh Soal 2, untuk empat kategori
Telah dilakukan penelitian
untuk mengetahui bagaimana kemungkinan beberapa warna mobil dipilih oleh
masyarakat Madura. Berdasarkan pengamatan selama 1 minggu terhadap mobil-mobil
pribadi ditemukan 1000 berwarna biru, 900 berwarna merah, 600 berwarna putih,
dan 500 berwarna yang lain.
Ho : Peluang masyarakat Madura untuk memilih
empat warna mobil adalah sama.
Ha : Peluang masyarakat Madura untuk memilih
empat warna mobil tidak sama.
Untuk menguji hipotesis
tersebut di atas, maka data hasil pengamatan perlu disusun ke dalam tabel
penolong, seperti ditunjukkan pada Tabel berikut. Karena dalam penelitian ini
terdiri dari empat kategori, maka derajat kebebasannya adalah (dk) = 4 -1 = 3.
FREKUENSI YANG DIPEROLEH
DAN DIHARAPKAN
DARI 300 WARNA MOBIL YANG
DIPILIH
OLEH MASYARAKAT PASARWAJO
Warna
Mobil
|
fo
|
fh
|
fo -
fh
|
(fo –
fh)2
|
(fo – fh)2/
fh
|
Biru
Merah
Putih
Warna
lain
|
1.000
900
600
500
|
750
750
750
750
|
250
150
-150
-250
|
62.500
22.500
22.500
62.500
|
83,33
30,00
30,00
83,33
|
Jumlah
|
3000
|
3000
|
0
|
170.000
|
226,67
|
Catatan: Frekuensi yang diharapkan (fh)
untuk setiap kategori adalah 3000 : 4 = 750
Berdasarkan dk = 3 dan
kesalahan 5%, maka diperoleh harga Chi Kuadrat Tabel = 7,815. Ternyata harga
Chi Kuadrat hitung lebih besar dari harga Chi Kuadrat Tabel (226,67 >
7,815). Karena (χ2) hitung > dari (χ2) tabel,
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti peluang masyarakat Madura
untuk memilih empat empat warna mobil berbeda atau tidak sama. Berdasarkan data
sampel ternyata warna mobil biru yang mendapat peluang tertinggi untuk dipilih
masyarakat Madura. Ini juga berarti mobil warna biru yang paling laku di
masyarakat itu.
harapan saya sebagai rekan - rakan mahasiswa bahwa dalam penyajian data tugas kelompok statistik perlu mencantumkan saran dan kesimpulan dari buah pemikiran rekan - rekan mahasiswa sendiri.
BalasHapusSetelah menyelesaikan tugas dari dosen, paling tidak dalam pertemuan pada setiap minggunya harus kita mereview kembali atau merefleksikan pembelajaran yang kita dapat, sejauh mana daya serap kita terhadap materi - materi yang diberikan. kemudian selanjutnya, interaksi dosen dan mahasiswa perlu dibangun atau ditumbuhkan dalam suasana pembelajaran.
BalasHapuspenyelesaian meteri yang anda kerjakan sangat berperan penting pada maha siswa lainya. karena materi yang anda kerjakan sangat mudah untuk di pahami.
BalasHapusterimakasih atas saran dan masukannya,InsyaAllah selanjudnya akan lebih baik lagi yang akan saya paparkan dalam materi materi selanjudnya
BalasHapus